Tugas Bahasa
Indonesia ke 4 !
Berikanlah
contoh dalam kalimat beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi,
homonimi, polisemi, dan antonimi.
contoh kalimat makna seperti sinonim, hiponimi,
polisemi, antonimi dan homonimi
Isu Bom di Bandara
Salah satu pesawat dari suatu bandara yang sedang
menuju bandara lain batal diberangkatkan karena petugas bandara mendapatkan
berita adanya ancaman bom.
Petugas penerima informasi mengatakan bahwa pada salah satu barang kargo di pesawat tersebut terdapat bom. Mendengar berita ini, suasana yang tadinya tenang menjadi gelisah. Wajah petugas tampak cemas dan hampir semua orang yang berada di bandara terlihat waswas. Akibatnya, tim jihandak polri harus didatangkan ke lokasi.
Massa yang ada di sekitar bandara dijauhkan dari lokasi bom untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepanikan petugas dalam melakukan tugasnya, dan memberkan ketenangan kepada mereka dalam mencari pemecahan masalah.
Ternyata, kabar itu tidak benar. Wajah petugas yang kusut menerima berita tersebut langsung menjadi cerah. Secara sepontan mereka bersalaman. Ruangan yang tadinya mereka rasakan sempit, sekarang menjadi lega. Betapa tidak, andaikata benar berita itu, mereka akan menghadapi dua hal, yaitu berhasil berarti hidup. Sedangkan gagal berarti mati.
“Dengan kejadian ini, sekaligus membuka kelemahan kelompok petugas pengaman bandara. Seharusnya mereka memeriksa semua barang yang dinaikan ke pesawat. Mereka harus meneliti dengan cermat sehingga bahaya tidak mengancam bandara. Melihat kejadian ini, pihak polisi merasa sangsi terhadap kerja mereka pada masa yang akan datang. Sebagai peringatan, mereka diberi sanksi atas ketidaktelitian menjalankan tugas. Akan tetapi, dalam menjatuhkan sanksi hendaklah disesuaikan dengan kesalahan yang mereka lakukan. Misalnya, penskoran untuk beberapa waktu. Kesalahan yang mereka buat dapat menjatuhkan nama baik petugas bandara. Termasuk juga menjatuhkan pemasukan untuk penerbangan yang bersangkutan seperti kejadiaan sekarang ini, yaitu pembatalan keberangkatan pesawat,” kata salah seorang anggota porli yang hadir di lokasi tersebut.
Keesokan harinya, di depan salah satu halaman kantor yang berada di sekitar bandara, diadakan apel untuk menyampaikan pesan-pesan penting terhadap seluruh petugas bandara. Pada saat itu pula, pejabat yang menyampaikan pesan memebuka salah satu halaman buku yang berisikan pasal-pasal yang berhubungan dengan ketidaktelitian dam melaksanakan tugas dan sanksinya, termasuk ketidaktelitian yang baru saja dialami.
Petugas penerima informasi mengatakan bahwa pada salah satu barang kargo di pesawat tersebut terdapat bom. Mendengar berita ini, suasana yang tadinya tenang menjadi gelisah. Wajah petugas tampak cemas dan hampir semua orang yang berada di bandara terlihat waswas. Akibatnya, tim jihandak polri harus didatangkan ke lokasi.
Massa yang ada di sekitar bandara dijauhkan dari lokasi bom untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepanikan petugas dalam melakukan tugasnya, dan memberkan ketenangan kepada mereka dalam mencari pemecahan masalah.
Ternyata, kabar itu tidak benar. Wajah petugas yang kusut menerima berita tersebut langsung menjadi cerah. Secara sepontan mereka bersalaman. Ruangan yang tadinya mereka rasakan sempit, sekarang menjadi lega. Betapa tidak, andaikata benar berita itu, mereka akan menghadapi dua hal, yaitu berhasil berarti hidup. Sedangkan gagal berarti mati.
“Dengan kejadian ini, sekaligus membuka kelemahan kelompok petugas pengaman bandara. Seharusnya mereka memeriksa semua barang yang dinaikan ke pesawat. Mereka harus meneliti dengan cermat sehingga bahaya tidak mengancam bandara. Melihat kejadian ini, pihak polisi merasa sangsi terhadap kerja mereka pada masa yang akan datang. Sebagai peringatan, mereka diberi sanksi atas ketidaktelitian menjalankan tugas. Akan tetapi, dalam menjatuhkan sanksi hendaklah disesuaikan dengan kesalahan yang mereka lakukan. Misalnya, penskoran untuk beberapa waktu. Kesalahan yang mereka buat dapat menjatuhkan nama baik petugas bandara. Termasuk juga menjatuhkan pemasukan untuk penerbangan yang bersangkutan seperti kejadiaan sekarang ini, yaitu pembatalan keberangkatan pesawat,” kata salah seorang anggota porli yang hadir di lokasi tersebut.
Keesokan harinya, di depan salah satu halaman kantor yang berada di sekitar bandara, diadakan apel untuk menyampaikan pesan-pesan penting terhadap seluruh petugas bandara. Pada saat itu pula, pejabat yang menyampaikan pesan memebuka salah satu halaman buku yang berisikan pasal-pasal yang berhubungan dengan ketidaktelitian dam melaksanakan tugas dan sanksinya, termasuk ketidaktelitian yang baru saja dialami.
a. sinonim : kata kata yang memiliki arti sama atau mirip
contoh : informasi dan kabar ( paragraph no 2 dan 4 )
b. antonim : kata yang berlawana arti
contoh : gelisah dan tenang ( paragraph no 2 )
c. homonimi : kata-kata yang bentuk dan ucapannya sama, tetapi mempunyai arti berbeda.
contoh : halaman ( paragraph no 6 ) dengan halaman pada kalimat Tebal Kamus Standard Bahasa Jepang – Indonesia 699 halaman
d. homograf : kata-kata yang tulisannya sama, tetapi ucapan dan maknanya berbeda
contoh : apel ( paragraph no 6 ) dengan kata apel pada kalimat Mengapa apel fuji lebih besar daripada apel malang ?
e. homofon : kata-kata yang tulisannya berbeda, tetapi ucapannya sama
contoh : sangsi dan saksi ( paragraph no 5 )
f. polisemi : kata-kata yang memiliki arti yang banyak
contoh : menjatuhkan ( paragraph no 5 ) dengan kata menjatuhkan pada kalimat yuriko tanpa sengaja menjatuhkan buku yang dipegangnya saat berpapasan dengan tsubaki
g. hiponimi : kata-kata bermakna hierarkis
contoh : Misalnya, antara kata pisang dan kata buah, makna kata pisang tercakup dalam makna buah-buahan, dapat dikatakan pisang adalah buah tetapi buah bukan hanya pisang, bisa saja anggur, peach dan cherry.
No comments:
Post a Comment